Pengertian Investasi Saham dan Resiko Untung Ruginya

Pengertian investasi saham dan pertimbangan resiko untung-rugi

Saham adalah sebuah dokumen surat berharga yang membuktikan jika seseorang memiliki kepemilikan atas modal dari suatu perusahaan. Kata saham ini awal mulanya berasal dari bahasa Arab yaitu Sahm yang berarti kepemilikan. Arti dari saham ini ialah menunjukkan bukti kepemilikan jika seorang mempunyai persentase kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang menerbitkan saham.

Dalam memperoleh tambahan modal yang digunakan untuk akomodasi pertumbuhan perusahaan, biasanya perusahaan akan menerbitkan saham yang akan dijual kepada para investor. Saham ini akan diterbitkan ke bursa efek dan diperjualbelikan ke pasar primer maupun pasar sekunder tergantung kebijakan dari pemangku tertinggi dari perusahaan.

 

Saham menjadi salah satu pilihan yang sering diambil oleh suatu perusahaan dalam memperoleh pendanaan dibandingkan menerbitkan obligasi. Hal ini dikarenakan tidak ada batasan waktu jatuh tempo bagi perusahaan dalam mengembalikan keseluruhan modal yang diperoleh dari pembelian saham yang dilakukan oleh investor. Pengembalian modal dari saham secara keseluruhan hanya akan terjadi ketika perusahaan mengalami likuidasi.

 

Bagi para investor, produk investasi saham ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai instrumen investasi. Tingkat keuntungan yang akan diberikan juga sangat menguntungkan dibandingkan instrumen obligasi, meskipun dibarengi dengan tingkat resiko yang lebih tinggi.


Jenis-Jenis Saham di Bursa Saham


Ada dua jenis saham yang diperdagangkan di bursa saham, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham preferen seringkali disebut sebagai saham campuran karena karakteristiknya yang hampir sama dengan saham biasa. Sedangkan pada saham biasa mempunyai satu jenis yang terkadang bisa lebih dari satu, ini tergantung dari kebutuhan perusahaan selaku penerbit saham.


Umumnya, pada saham biasa terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing dari kelas saham biasa ini mempunyai tingkat keuntungan dan kerugiannya masing-masing dengan simbol huruf yang tidak mencerminkan apapun.

 

Kategori Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan


Dalam perdagangan saham, terdapat kelas-kelas saham yang terbagi berdasarkan kinerja dari saham tersebut di bursa pasar modal. Hal ini juga bisa digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi kredibilitas dari suatu saham. Ini terbagi menjadi :


1. Saham Bluechip/Bluechip Stocks

2. Saham Pendapatan/Income Stocks

3. Saham Berkembang/Growth Stocks

4. Saham Spekulatif/Speculative Stocks

5. Saham Kontrak Siklus/Counter Cyclical Stocks


Dari kelima kelas saham tersebut, saham bluechip termasuk saham dengan tingkat kredibilitas yang tinggi. Sangat sedikit kasus yang terjadi dimana saham bluechip mengalami penurunan harga hingga ke titik terendah pada tahun sebelumnya.


Metode Pembelian Saham di Indonesia


Cara membeli saham di Indonesia sangatlah mudah sekali. Pertama, kita harus terlebih dahulu terdaftar menjadi klien dari pialang perdagangan saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jika kita telah menjadi klien dari pialang perdagangan saham, maka kita telah siap untuk berdagang saham untuk tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang.


Persyaratan pembelian saham di Indonesia juga tidak begitu ketat. Ketika kita telah terdaftar menjadi klien dari pialang saham, kita bisa membeli saham yang kita inginkan. Minimal pembelian saham berdasarkan peraturan dari Bursa Efek Indonesia adalah 100 kelipatan lembar saham atau 1 lot.


Jadi, jika misalnya kita akan membeli saham PT Telkom dengan kode emiten TLKM seharga Rp 4.620/lembar, maka kita harus membeli setidaknya 100 lembar saham TLKM. Untuk membeli saham TLKM kita membutuhkan setoran minimal Rp 462.000 untuk pembelian sebesar 1 lot (100 lembar saham).


Keuntungan Investasi Saham


Pada bagian inilah yang ditunggu-tunggu oleh para calon investor saham yaitu keuntungan yang akan diperoleh ketika berinvestasi saham. Agar lebih ringkas akan saya buat daftar urut sebagai berikut ini.


1. Memperoleh dividen.

 

Dalam menarik minat para investor untuk membeli saham suatu perusahaan, maka perusahaan akan memberikan dividen kepada para pemegang saham. Pembagian dividen akan dilakukan setiap satu tahun sekali, dua kali setahun atau rangkap satu kali dalam dua tahun. Besaran dividen tergantung dari jumlah kepemilikan saham dan laba bersih perusahaan.


2. Kenaikan capital gain.

 

Harga saham cenderung berfluktuaktif, terkadang naik dan kadang turun, ini merupakan kesempatan yang bagus untuk memperoleh keuntungan bagi para pedagang saham. Pedagang saham akan memperoleh capital gain ketika ia menjual sahamnya di harga yang lebih tinggi dibandingkan harga saat pembelian.


3. Menjaga nilai kekayaan dari inflasi.

 

Harga saham dari suatu perusahaan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang kaya untuk menjaga nilai kekayaannya. Daripada menyimpan uang tunai yang setiap tahunnya tergerus inflasi, maka lebih baik investasikan di saham yang paling tidak bisa mengimbangi atau mengurangi resiko tergerus oleh inflasi.

 

Potensi Kerugian Dalam Berinvestasi Saham


Selanjutnya kita jangan lupa untuk melihat potensi kerugian ketika berinvestasi saham. Segala sesuatu yang berhubungan dengan investasi atau segala sesuatu dalam mendapatkan keuntungan pasti ada potensi kerugian, ini terjadi pula ketika berinvestasi di saham.

 


1. Harga saham mengalami penurunan.

 

Ketika harga saham mengalami penurunan, maka nilai asset kepemilikan saham kita juga ikut turun. Tapi ini masih aman selama saham tidak dijual, karena kita masih mempunyai kepemilikan saham tersebut. Jadi, selama saham belum dijual, maka ini masih dalam kondisi untung-rugi yang mengambang.


Tapi waspada jika penurunan harga sudah terlalu dalam. Jadi, jangan lupa untuk membatasi kerugian dari penurunan harga saham berdasarkan rencana investasi kalian.

 


2. Perusahaan mengajukan likuid.

 

Yang paling berbahaya ketika berinvestasi saham adalah ketika suatu perusahaan sudah tidak mampu untuk beroperasi dan mengajukan “likuid”. Ketika kondisi ini terjadi, maka seluruh aktiva perusahaan akan dilikuidasi untuk membayar segala liabilitas, meliputi pinjaman, pengembalian modal saham, dan lainnya. Jadi, jika aktivanya tak mampu menutupi seluruhnya hingga pengembalian modal saham, kemungkinan kecil modal saham dari investor akan kembali.


Tapi kasus ini jarang terjadi, apalagi jika kita menginvestasikan uang kita ke saham-saham perusahaan yang mempunyai kredibilitas yang tinggi seperti saham yang termasuk dalam kategori bluechip.



3. Saham delisting oleh bursa.

 

Ini adalah kondisi ketika perdagangan saham diberhentikan secara paksa oleh bursa efek dan perusahaan dikeluarkan dari bursa efek. Ketika saham telah delisting dari bursa efek, maka investor tidak akan bisa memperdagangkan saham delisting melalui pialang sahamnya. Bahkan jika itu bisa diperdagangkan, perdagangan ini akan sangat sulit dalam menemukan penjual dan pembeli karena sedikitnya likuiditas dari saham yang delisting.



Ya, jadi inilah pengertian saham dan silahkan mempertimbangkan potensi keuntungan dan resiko kerugiannya. Dengan artikel ini semoga kalian telah paham seperti apa itu saham dan sudah siap untuk berinvestasi, tapi jika masih ragu tidak ada salahnya untuk belajar lebih lanjut terkait investasi di Investama.

Post a Comment for "Pengertian Investasi Saham dan Resiko Untung Ruginya"