Investasi Reksadana Cocok Bagi Investor Pemula

investasi reksadana cocok bagi investor pemula

Pengertian Reksadana

Investasi reksadana adalah kumpulan dari berbagai jenis sekuritas yang dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dikelola ini berasal dari himpunan masyarakat pemodal. Istilah Reksadana lebih sering dikenal di Indonesia, tetapi dalam bahasa Inggris mempunyai terjemahan lain yaitu mutual funds.

Berbagai jenis investasi, meliputi saham, obligasi, instrumen pasar uang dan lainnya akan dikelola oleh manajer investasi. Asset reksadana ini akan dikelola untuk menghasilkan keuntungan berupa pertumbuhan modal dari sekuritas yang dikelola oleh manajer investasi.

Portofolio investasi reksadana akan dikelola seluruhnya supaya porsi investasi dapat sesuai dan sesuai dengan obyek investasi yang tercantum didalam prospektus reksadana.

 

Investasi reksadana memberikan kemudahan bagi investor pemula yang ingin memulai investasi, namun terkendala oleh keterbatasan modal, kurangnya waktu untuk mengelola, dan kurangnya keahlian dalam mengelola asset investasi. Oleh karena itu, munculah reksadana untuk membantu masyarakat yang ingin memulai investasi dengan modal terbatas.

Investor yang membeli unit reksadana sama halnya dengan investor membeli kinerja portofolio investasi atau nilai keseluruhan dari investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Harga yang ditetapkan pada unit reksadana akan dinyatakan dalam NAB.

Harga NAB ini akan mengalami perubahan setiap harinya dan bisa kita pantau melalui media massa maupun melalui pialang tempat membeli reksadana. NAB ini diperoleh berdasarkan perhitungan nilai keseluruhan asset yang dikelola dan total unit reksadana yang beredar.

 

Sistem Kerja Reksadana

Sistem investasi reksadana ini meliputi beberapa pihak yang berkaitan seperti investor, manajer investasi dan bank kustodian. Investor ini merupakan pihak yang menyertakan modal untuk dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi yang mengelola portofolio reksadana bertugas dibawah perusahaan reksadana. Manajer investasi diberikan tanggung jawab untuk mengelola portofolio investasi dengan memberikan kinerja terbaik bagi para investor reksadana berupa pertumbuhan modal investasi.

Dalam sebuah perusahaan reksadana tidak hanya manajer investasi saja yang bekerja untuk mengelola reksanada. Melainkan para manajer investasi ini tetap akan memperoleh bantuan dari tenaga lain yang berada di perusahaan, seperti manajer resiko dan analisa untuk membantu kinerja manajer investasi agar unit reksadana bisa memberikan keuntungan.

Asset investasi seperti efek dan surat berharga yang termasuk dalam portofolio reksadana dipercayakan kepada bank kustodian. Lembaga keuangan yang bertugas sebagai bank kustodian mempunyai tanggung jawab untuk mencatat transaksi yang terjadi, mengawasi dan menampung asset dalam unit reksadana. Bank kustodian juga mengawasi kinerja dari manajer investasi agar tetap berpegang teguh terhadap aturan yang berlaku agar tidak merugikan investor.

 

Jenis-Jenis Reksadana

Di Indonesia, terdapat 4 jenis reksadana yang umum disediakan oleh sekuritas yang menyediakan investasi reksadana, antara lain:

 

1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang sebagian besar portofolio investasi dialokasikan pada instrumen pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Instrumen investasi yang termasuk dalam pasar uang ini meliputi Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Surat Berharga Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang dan berbagai jenis instrumen pasar uang lainnya.

Jenis reksadana pasar uang memberikan keamanan modal bagi investor pemula. Resiko dari reksadana pasar uang relatif lebih rendah dibandingkan jenis reksadan lainnya. Oleh karena itu bagi investor pemula yang ingin modal investasinya aman, bisa memilih ini.

 

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap hampir sama dengan reksadana pasar uang, karena sebagian alokasi dana investasi ditaruh ke instrumen investasi pasar uang dengan minimal proporsionalnya 80% dan sebagian akan dialokasikan ke asset lain.

Jenis reksadana pendapatan tetap mempunyai tingkat pendapatan yang relatif stabil dengan tingkat resiko sedikit lebih tinggi dari reksadana pasar uang. Perolehan imbal hasil dari reksadana pendapatan tetap berdasarkan data masa lampau berada di kisaran angka 4% setiap tahunnya.

 

3. Reksadana Campuran

Sesuai dengan namanya yaitu reksadana campuran, jenis reksadana campuran mengalokasikan asset investasinya ke instrumen investasi seperti obligasi, deposito, dan saham. Proporsional dari setiap instrumen investasi berada diangka 20% untuk setiap instrumen investasi atau tergantung dari strategi yang diterapkan oleh manajer investasi.

Imbal hasil yang diberikan dari reksadana campuran relatif lebih tinggi dibandingkan jenis reksadana sebelumnya. Ini dikarenakan terdapat instrumen investasi saham yang mampu untuk memberikan tingkat imbal hasil yang relatif tinggi.

Meskipun secara resiko dari reksadana campuran mempunyai tingkat resiko lebih tinggi dibandingkan resiko dari reksadana pendapatan tetap. Reksadana campuran cocok untuk profil resiko moderat atau investor yang mampu mengambil resiko relatif lebih tinggi untuk memperoleh imbal hasil yang tinggi juga.

 

4. Reksadana Saham

Reksadana saham mempunyai portofolio dengan alokasi asset sebagian besar berbentuk efek atau saham. Berdasarkan proporsional kelolaan portofolio terdapat minimal 80% asset berupa saham dan sisanya berbentuk obligasi maupun deposito.

Jenis reksadana ini akan memberikan keuntungan yang tinggi dari pertumbuhan harga saham, sehingga dalam jangka panjang ini akan memberikan imbal hasil yang cukup tinggi. Resiko dari reksadana saham relatif tinggi, menginggat fluktuaktif dari harga saham cenderung naik turun dalam rentang waktu jangka pendek.

Reksadana saham akan sangat cocok bagi investor yang menginginkan imbal hasil yang tinggi disertai dengan resiko yang relatif tinggi. Investasi ini cenderung cocok untuk memperoleh tujuan investasi jangka panjang dan kurang begitu cocok untuk investasi dengan jangka waktu relatif pendek.

 

Keuntungan Investasi Reksadana

Investasi reksadana menawarkan berbagai keuntungan kepada para investor baik itu pemula maupun investor yang telah berkemcimpung di dunia finansial sejak lama. Karenanya reksadana mampu bertahan sejak lama, bahkan di Indonesia telah diawali sejak awal tahun 2000 hingga saat ini justru semakin banyak aplikasi-aplikasi yang menawarkan pembelian reksadana kepada para investor.

 

Keuntungan yang akan Anda peroleh adalah sebagai berikut.

 

1. Bisa Investasi Dengan Modal Terbatas

Salah satu keunggulan dari investasi reksadana adalah bisa memulai investasi dengan modal serendah mungkin, bahkan beberapa unit reksadana bisa dibeli hanya dengan minimal pembelian Rp 10.000 saja. Ini tentu akan sangat cocok bagi investor pemula yang seperti mau coba-coba untuk berinvestasi tapi masih takut dengan resiko kehilangan uang, maka reksadana jadi pilihan yang tepat.

 

2. Dikelola Oleh Manajer Investasi Profesional

Asset investasi yang termasuk dalam portofolio reksadana dikelola oleh manajer investasi yang mempunyai pengalaman di bidang finansial. Syarat untuk menjadi manajer investasi juga cukup sulit dan dituntut untuk mempunyai kinerja baik dalam mengelola portofolio, mengelola resiko, dan mengembangkan modal investasi.

Memang lebih baik bagi seseorang yang tak mempunyai waktu dan keahlian untuk mengelola portofolio menyerahkan seluruhnya kepada orang yang lebih berpengalaman. Disinilah munculnya reksadana untuk membantu orang-orang tersebut dalam mengelola investasi untuk memberikan keuntungan dan menawarkan resiko yang relatif rendah dibandingkan jika investasi dikelola sendiri.

 

3. Diversifikasi

Diversifikasi yaitu pembagian alokasi asset investasi dalam suatu portofolio untuk membagi tiap resiko menjadi beberapa bagian menjadi lebih mudah ketika berinvestasi ke reksadana. Manajer investasi telah melakukan diversifikasi dengan mengalokasikan dana investor ke beberapa instrumen investasi dalam jumlah yang banyak. Ini akan memudahkan investor dibandingkan jika investor tersebut membeli sekuritas satu per satu yang tentunya akan memakan banyak waktu dan banyak biaya juga.

 

4. Kebebasan Memilih Produk Investasi Sesuai Profil Resiko

Produk investasi reksadana terbagi menjadi empat jenis. Dari keempat jenis ini tentunya ada salah satu yang akan membuat Anda menjadi berminat untuk membeli reksadana. Hal ini dikarenakan setiap jenis reksadana mempunyai karakteristiknya tersendiri dalam memilih tingkat imbal yang tinggi atau rendah dan juga bisa memilih tingkat resiko yang tinggi atau resiko yang rendah.

Contohnya seperti reksadana pasar uang akan memberikan Anda keuntungan yang stabil setiap tahunnya dengan tingkat resiko yang rendah, kemudian reksadana pendapatan tetap dengan tingkat keuntungan yang lebih tinggi disertai resiko yang sedikit lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang. Kedua jenis ini sangat cocok bagi Investor profil resiko rendah.

 

5. Sebagai Tabungan Jaminan Hari Tua

Reksadana juga bisa digunakan sebagai investasi atau tabungan untuk jaminan hari tua. Ada beberapa jenis reksadana yang akan memberikan keuntungan jangka panjang seperti reksadana campuran dan saham yang tentunya bisa digunakan untuk jaminan hari tua Anda. Namun, dikarenakan resiko yang relatif tinggi membuat beberapa orang enggan, maka bisa memilih alternatif lain yaitu reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap.

 

6. Transparan

Perusahaan reksadana termasuk perusahaan yang transparan dalam memberikan laporan kinerja investasi kepada para investor. Setiap reksadana akan menerbitkan propspektus yang berisikan laporan kinerja dari instrumen investasi dan dimana saja dana akan dialokasikan.

 

Kerugian Investasi Reksadana

Dibalik beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh investasi reksadana itu akan sangat menarik minat investor pemula yang ingin memulai investasi dengan resiko yang relatif rendah, dibandingkan jika mengelola investasi sendiri dengan keahlian dan pengetahuan yang  minim seputar investasi. Namun, dibalik keuntungan dari investasi reksadana, terdapat pula beberapa kerugian yang kemungkinan akan dialami oleh investor.

 

1. Penurunan NAB

Ketika harga unit reksadana yang dinyatakan dengan NAB mengalami penurunan, maka investor akan mengalami kerugian. Ini akan terjadi, apabila Anda membeli NAB di harga Rp 2500/unit, kemudian disaat Anda ingin menjual ternyata harga NAB berada di angka Rp 2300/unit. Dari sini Anda akan mengalami kerugian sebesar Rp 200 tiap unit reksadana yang Anda miliki.

Memang benar tidak ada jaminan keuntungan yang bisa diberikan dari berinvestasi reksadana. Jadi, pemilihan manajer investasi dan perusahaan yang tepat tentu akan membantu meminimalisir potensi kerugian ini.

 

2. Dana Tunai

Manajer investasi mempunyai hak untuk tidak mengalokasikan seluruh dana investor ke instrumen investasi. Hal ini untuk menjaga agar likuiditas tetap terjaga, karena tiap waktu selalu ada transaksi entah itu jual maupun beli. Jadi, ketika ada investor yang ingin menjual unit reksadana, maka manajer investasi harus mempunyai dana tunai untuk menyediakan likuiditas kepada penjual.

Adanya uang tunai ini akan mempengaruhi produktifitas dari reksadana. Karena uang tersebut tidak bisa digunakan untuk membeli instrumen investasi yang berpeluang untuk menghasilkan keuntungan kepada investor lain.

 

3. Biaya Pengelolaan Yang Relatif Tinggi

Dalam pengelolaan portofolio reksadana manajer investasi digaji menggunakan dana investor. Tak hanya manajer investasi, melainkan juga seluruh operasional perusahaan reksadana memperoleh biaya operasional dari dana investasi reksadana. Jadi, biaya untuk pengelolaan yang tinggi ini terkadang justru bisa membuat investasi reksadana Anda mengalami kerugian.

Ini diperparah jika kinerja dari manajer investasi tidak bisa memberikan kinerja portofolio yang baik dan justru akan memakan biaya yang lebih besar untuk mengelola sisa investasi yang ada di reksadana.

Post a Comment for "Investasi Reksadana Cocok Bagi Investor Pemula"