Pahami Pinjaman dan Hindari Gagal Bayar

 

kenali pinjaman dan hindari gagal bayar

Investama - Pinjaman merupakan suatu cara yang sering digunakan oleh seseorang ketika dirinya sedang tidak mempunyai uang. Ini adalah dengan meminjam uang kepada individu atau entitas dan akan dikembalikan sesuai jatuh tempo beserta dengan bunga. Pengecualian bunga jika kita pinjam uangnya ke temen, apalagi jika temen yang dipinjami lupa(kalo ini sebaiknya jangan).


Spesifiknya pinjaman mempunyai arti sebagai bentuk hutang yang diberikan oleh individu atau entitas lain seperti, perusahaan, lembaga keuangan, atau pemerintah kepada peminjam. Sebagai imbal hasil atas pemberian pinjaman, maka peminjam menyetujui persyaratan dan ketentuan peminjam dari pemberi pinjaman yang umumnya berupa biaya keuangan, bunga, tanggal pembayaran, dan kondisi lainnya.


Dalam beberapa kasus, pemberi pinjaman akan meminta jaminan sebagai syarat pinjaman. Hal ini digunakan untuk mengamankan pinjaman dan memastikan pembayaran dana pinjaman kembali tepat waktu dan utuh beserta bunga.


Pinjaman atau hutang bisa berbentuk surat hutang yang lebih sering dikenal sebagai obligasi. Seringkali penerbit obligasi ini berasal dari entitas macam perusahaan dan bahkan pemerintah dari suatu negara.


Skema Pinjaman


Skema dari terjadinya pinjaman adalah ketika seseorang membutuhkan uang yang digunakan sebagai tujuan tertentu, kemudian mereka akan mengajukan pinjaman ke perbankan, perusahaan, pemerintah atau entitas keuangan lainnya.


Sebelum pinjaman disetujui, pemberi pinjaman akan meminta beberapa rincian spesifik kepada calon peminjam. Ini berupa alasan peminjaman, riwayat keuangan dari peminjam, alamat peminjam, dan informasi-informasi tambahan lainnya.


Hal ini dijadikan sebagai suatu pertimbangan oleh pemberi pinjaman dengan mengetahui rasio utang terhadap pendapatan seseorang. Rasio ini bisa untuk mengetahui apakah pemberian pinjaman ini bisa dibayar lunas oleh peminjam di kemudian hari.


Pemberi pinjaman juga akan mengecek kelayakan kredit berdasarkan indikator-indikator lainnya seperti kredit skor untuk memberikan alasan apakah permohonan pinjaman akan disetujui atau justru akan ditolak.


Jika permintaan pinjaman ini memperoleh persetujuan dari pemberi pinjaman, maka kedua belah pihak akan menandatangi kontrak yang berisikan rincian perjanjian antara peminjam dengan pemberi pinjaman.


Persyaratan pinjaman ini haruslah disetujui oleh masing-masing pihak sebelum terjadinya perpindahan uang atau properti diantara kedua belah pihak. Jika pemberi pinjaman membutuhkan jaminan, pemberi jaminan akan menguraikan hal ini dalam dokumen persyaratan pinjaman. Sebagian besar pinjaman akan berisikan beberapa ketentuan yang harus disanggupi oleh peminjam, seperti jumlah maksimum bunga, serta persyaratan seperti jangka waktu sebelum pembayaran dilakukan.


Pemberian pinjaman seringkali dilakukan atas dasar untuk pembelian asset dalam jumlah yang besar, investasi, renovasi, konsolidasi utang, dan usaha bisnis. Pinjaman juga dapat membantu suatu perusahaan dalam memperluas operasi bisnis. Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh entitas keuangan juga bisa memungkinkan menambah jumlah uang beredar dalam perekonomian dan ini akan memicu persaingan dengan meminjamkan ke bisnis baru.


Akibat dari persaingan itu akan menambah jumlah permintaan pinjaman dari berbagai pihak dan ini akan menguntungkan pemberi pinjaman. Karena sebagian besar pendapatan dari pemberi pinjaman terutama bank berasal dari bunga dan biaya pinjaman.


Pertimbangan Sebelum Mengajukan Pinjaman


Sebelum mengajukan pinjaman, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu suku bunga yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman. Karena ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari pembayaran pinjaman.


Pinjaman dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan mempunyai pembayaran jatuh tempo yang lebih tinggi, atau bahkan membutuhkan durasi yang lebih lama untuk melunasi pinjaman dengan suku bunga pinjaman yang tinggi. Ini sangat berbanding terbalik jika suku bunga pinjaman relatif kecil, maka pinjaman akan terasa lebih ringan dibandingkan pinjaman dengan suku bunga yang relatif tinggi misalnya diatas 10%/tahun.


Sebagai contoh, maka seperti ini. A meminjam ke Bank ABC sejumlah Rp 50.000.000 dengan tingkat suku bunga 5%/tahun dan durasi pinjaman adalah 2 tahun. Perhitungan akhir pembayaran pinjaman akan menjadi Rp 55.000.000, nilainya bertambah 10% karena setiap tahun nilai mengalami pertambahan sebesar Rp 2.500.000.


Hal ini akan sangat berbanding jika suku bunga pinjaman sebesar 10%. Dari suku bunga pinjaman sebesar 10% ini, maka perhitungan akhir dari contoh diatas akan menjadi sebesar Rp 60.000.000 dengan total pinjaman dan durasi jatuh tempo yang sama.


Tinggi atau rendahnya tingkat suku bunga ini juga akan mempengaruhi pembayaran pinjaman setiap bulannya. Dengan tingkat suku bunga yang tinggi, maka pembayaran setiap bulannya juga semakin tinggi dengan durasi yang sama.


Begitu pula sebaliknya ketika tingkat suku bunga rendah, maka pembayaran pinjaman setiap bulannya juga akan semakin rendah dengan durasi pinjaman yang sama dengan contoh diatas.


Jadi, sebelum melakukan pinjaman, terlebih dahulu peminjam harus memperhatikan berapa besaran suku bunga yang akan ditentukan oleh pemberi pinjaman. Hal ini perlu karena bisa kita gunakan untuk mengukur kemampuan peminjam dalam membayar pinjaman di masa mendatang.


Jangan sampai terlanjur menerima pinjaman dalam jumlah yang besar, namun dikemudian hari peminjam justru mengalami kesulitan dalam membayar pinjaman per bulannya. Ini tentunya akan memberikan kerugian kepada kedua belah pihak baik itu peminjam maupun pemberi pinjaman.



Selain itu, setiap pinjaman mempunyai penerapan jenis bunga yang berbeda-beda. Antara lain:


1. Bunga Sederhana


Bunga sederhana ini adalah bunga atas pinjaman pokok. Dalam penerapan bunga ini terbilang cukup sederhana, karena bunga hanya ditambahkan ke total pinjaman. Jadi, perhitungannya jika mempunyai pinjaman Rp 10.000.000 dengan suku bunga 5%, maka pembayaran pinjaman hanya sebesar Rp 10.500.000.


2. Bunga Majemuk


Bunga majemuk sangatlah berbeda dengan bunga sederhana. Sistem dari bunga majemuk ini adalah bunga akan diberikan berdasarkan modal awal dan pertambahan dari akumulasi bunga pada periode-periode pinjaman sebelumnya.


Jadi, secara sederhana ini bisa kita lihat dari skema pinjaman yang selalu disediakan oleh bank. Perhitungan bunga akan dilakukan setiap per bulannya hingga waktu jatuh tempo pinjaman.


Penerapan sistem bunga majemuk dari sebuah pinjaman sering digunakan oleh perbankan. Hal ini dinilai karena sistem bunga majemuk berpeluang untuk melipatgandakan keuntungan bank dari bunga pinjaman dibandingkan menggunakan sistem bunga pinjaman sederhana.


Jenis Pinjaman Terkait Resikonya


Pinjaman yang diberikan ada beberapa jenis, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat membedakan biaya pinjaman. Hal ini terkait dengan persyaratan kontrak dari suatu pinjaman.


ꔷ Pinjaman Aman


Pinjaman aman diartikan sebagai sebuah pinjaman yang terdapat asset yang dijaminkan. Dalam jenis ini setiap peminjam harus memberikan angunan kepada pemberi pinjaman, seperti properti, kendaraan, atau asset lain yang bisa dijadikan sebagai angunan.


ꔷ Pinjaman Tidak Aman


Pinjaman tak aman yaitu pinjaman yang mempunyai resiko lebih tinggi bagi pemberi pinjaman karena tak ada asset yang dijadikan sebagai jaminan/angunan. Seringkali jenis ini hanya membutuhkan tanda tangan atau kartu identitas dari peminjam saja sebagai syarat pencairan pinjaman.


Oleh karena resiko yang relatif tinggi bagi pemberi pinjaman, maka tingkat suku bunga akan dipatok lebih tinggi daripada pinjaman dengan jaminan. Hal ini digunakan sebagai upaya menghindari resiko gagal bayar.


ꔷ Pinjaman Bergulir


Ini merupakan pinjaman yang akan bergulir. Dalam artian lain seseorang bisa mengajukan pinjaman seiring waktu hingga batas kredit tercapai. Contoh dari jenis pinjaman ini adalah kartu kredit.


ꔷ Pinjaman Berjangka


Ini diartikan sebagai pinjaman yang akan terselesaikan setelah pelunasan hingga masa jatuh tempo yang ditentukan, dalam masa sebelum jatuh tempo seorang peminjam tak bisa mengajukan pinjaman lagi sebelum menunggu hingga jatuh tempo terselesaikan.


Contoh dari kasus ini adalah pembiayaan properti dengan jaminan properti tersebut, juga kredit pembelian kendaraan termasuk dalam kategori pinjaman berjangka.


Jadi, sebelum mengajukan kredit ke perbankan sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis apa yang ditawarkan. Juga jangan lupa untuk mengukur kemampuan kita dalam melunasi kredit yang telah diterima untuk menjaga kredit skor atau riwayat kredit kita.

Post a Comment for "Pahami Pinjaman dan Hindari Gagal Bayar"