Analisa Fundamental Untuk Menentukan Nilai Intrinsik Saham

Analisa fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham

Hi, selamat datang di Investama

Setelah sebelumnya membahas tentang analisa teknikal dalam menganalisa suatu asset untuk memperoleh probabilitas perdagangan berdasarkan harga itu sendiri, maka sekarang kita akan membahas analisa fundamental. Apa analisa fundamental ini dan apakah akan sama dengan analisa teknikal? Silahkan simak saja tulisan berikut ini.

 

Pengertian Analisa Fundamental

Analisa fundamental adalah pendekatan untuk mengetahui nilai instrinsik dari suatu asset dengan meneliti kondisi ekonomi makro hingga ekonomi mikro seperti laporan keuangan perusahaan. 

Analisa fundamental meneliti lebih jauh dibandingkan analisa teknikal yang hanya menggunakan pendekatan berdasarkan harga dan volume pasar.

Analisa fundamental bisa digunakan untuk mengetahui nilai instrinsik instrumen keuangan apapun, meliputi saham, komoditas, mata uang, cryptocurrency dan lain-lainnya. 

Hanya saja tiap-tiap instrumen keuangan ini mempunyai pendekatan tersendiri untuk menganalisanya menggunakan analisa fundamental.

 

Contohnya saja seperti instrumen investasi saham yang apabila Anda menganalisanya menggunakan analisa fundamental, maka Anda akan membaca laporan keuangan dan menghitung nilai intrinsik asset tersebut dan membandingkan dengan harga pasar saat ini. Dari sini bisa terlihat harga saham dalam kondisi undervalued atau overvalued.

Jika Anda menganalisa komoditas tertentu seperti emas misalnya, maka Anda akan menganalisa secara fundamental berdasarkan kondisi ekonomi makro. Karena harga emas dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti, nilai tukar USD, permintaan terhadap emas, dan kondisi ekonomi makro global. 

Sebagai seorang investor emas, sebaiknya mengamati kondisi pasar global untuk mengamati apakah harga emas saat ini sedang dalam kondisi murah atau justru mahal.

Dari kondisi seperti ini dimana munculnya konflik dari Rusia dan Ukraina, tentu ini akan sangat mempengaruhi valuasi dari emas. Melihat kondisi dari harga emas saat ini masih mempunyai peluang untuk kembali naik jika konflik tersebut tidak segera berujung damai. 

Tetapi tetap saja masih ada faktor lain yang mempengaruhi harga emas selain konflik yang terjadi ini, meskipun dalam jangka panjang harga emas cenderung akan naik hingga beberapa tahun kedepan.

 

Cara Kerja Analisa Fundamental

Disini Investama akan mengambil contoh bagaimana cara kerja analisa fundamental pada saham. Seorang fundamental analis mempelajari kondisi ekonomi secara keseluruhan hingga melihat kondisi dari beberapa sektor sebelum meneliti lebih jauh untuk meneliti laporan keuangan dari suatu emiten.

Kondisi eknomi secara keseluruhan bisa meliputi dari tingkat suku bunga yang berlaku, perkembangan perekonomian di sektor terkait, dan potensi perkembangan dari sektor yang akan diteliti. 

Selanjutnya, analisis akan meneliti laporan keuangan dari suatu perusahaan untuk membandingkan nilai perusahaan tersebut dengan nilai saham yang diperdagangkan di bursa saham.

 

Analisa terhadap laporan keuangan perusahaan ini akan meliputi, pendapatan, potensi pertumbuhan pendapatan, laba atas ekuitas, pbv, p/e, margin keuntungan, dan data lainnya. 

Dari sini, investor akan memperoleh suatu nilai apakah harga saham dalam kondisi undervalued yang cocok untuk dibeli atau dalam kondisi overvalued yang tidak cocok untuk dibeli dan memungkinkan untuk dijual.

Investor yang menggunakan analisa fundamental juga akan mengelola resiko investasi yang ada di portofolio. Apabila ada beberapa saham yang kondisinya sudah overvalued, maka ini bisa dijadikan pertimbangkan untuk menjual saham tersebut dan mengeluarkannya dari portofolio investasi.

Sebaliknya jika nilai intrinsik saham dengan harga yang diperdagangkan masih terlampau undervalued, maka ini bisa dipertimbangkan untuk disimpan karena mempunyai kemungkinan harganya untuk mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

 

Jenis-Jenis Analisa Fundamental

Pendekatan dari analisa fundamental ini juga mempunyai jenis yang berbeda. Perbedaan ini hanya berdasarkan data yang diukur dan hal apa saja yang akan diukur untuk memperoleh hasil dari analisa fundamental.

 

1. Data Kuantitatif

Data ini merupakan informasi yang ditampilkan dalam bentuk angka dan perhitungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk mengetahui nilai sebenarnya dari harga saham. 

Data-data ini bisa terukur dengan jelas karena meliputi angka yang tersedia pada laporan keuangan perusahaan dan dari data ini bisa diketahui indikator untuk mengetahui kondisi arus keuangan dari perusahaan. 

Untuk memperoleh data laporan keuangan emiten secara lengkap, bisa cek lebih lanjut ke lembarsaham.com, disitu ada banyak fitur juga untuk membantu membuat portofolio saham dan ada notifikasi yang akan dikirimkan ke email jika ada peristiwa yang menurut Anda penting.

 


2. Data Kualitatif

Data ini merupakan data yang tidak bisa diukur, jadi ini bersifat subyektif. Setiap orang akan mempunyai tafsiran yang berbeda dalam menilai data kualitatif di analisa fundamental. 

Ini meliputi karakteristik tertentu dari suatu sektor bisnis, kualitas produk dari perusahaan, keunggulan dibandingkan kompetitor, siapa yang menduduki jabatan manajemen dan seperti apa kualitasnya, dan siapa pemegang saham mayoritas. 

Data-data ini jika analisa maka akan menghasilkan data yang tidak bersifat pasti dan tentunya akan sangat subyektif bagi setiap fundamentalis.

Jadi, untuk memperoleh data yang akurat sehingga menghasilkan analisa yang matang, seorang investor direkomendasikan untuk menganalisa dan mempertimbangkan kedua data tersebut secara bersamaan. 

 

Untuk hal ini akan ada penjelasan yang lebih lanjut, karena itu akan menambah artikel ini menjadi semakin panjang dan kemungkinan justru akan membuat pembaca sekalian menjadi bosan.

 

Kategori Pengguna Analisa Fundamental

Rata-rata pengguna analisa fundamental adalah investor yang menerapkan strategi value investing, ini adalah sebuah strategi membeli saham ketika harganya terdiskon berada di bawah nilai instrinsiknya.

Beberapa analis juga menggunakan analisa fundamental yang akan membagikan hasil penelitiannya kepada kliennya dan memberikan informasi berupa beli, tahan, jual.

 Penggunaan analisa fundamental untuk membantu strategi value investing telah diperkenalkan sejak lama oleh Benjamin Graham melalui bukunya The Intelligent Investor dan Warren Buffet.

 

Kritik Terhadap Analisa Fundamental

Sama seperti analisa teknikal yang mendapatkan kritikan maupun sanggahan dari pengguna analisa fundamental, inipun terjadi pula pada pengguna analisa fundamental yang memperoleh sanggahan dari teknikal analisis. Alasannya sama hanya berbeda sudut pandang dalam menganalisa pasar saja.

Seorang analis teknikal cenderung akan membantah akan keputusan fundamental, karena mereka percaya jika seluruh informasi yang beredar dipasar termasuk data dari laporan keuangan telah terinterpretasikan seluruhnya ke harga itu sendiri. 

Memang dalam proses pendekatan untuk memperoleh probabilitas pasar, analis teknikal hanya menggunakan pendekatan berdasarkan harga dan volume yang ada di grafik harga tanpa perlu repot-repot untuk meneliti satu per satu laporan keuangan suatu perusahaan.

 


Tak bisa dipungkiri, kedua belah pihak antara analisis fundamental dengan analisis teknikal seringkali menjadi perdebatan yang tiada akhir. Meskipun menurut saya, kedua pendekatan itu bisa digunakan secara bersamaan atau terpisah tergantung rencana jangka waktu investasi yang dilakukan.

Misalnya saja seperti analisa teknikal, analisa ini sangat cocok digunakan untuk menganalisa pergerakan harga saham dalam rentang waktu yang relatif pendek. Perdagangan yang hanya memakan waktu sehari, seminggu atau sebulan saja kemungkinan mempunyai probabilitas yang tinggi untuk menganalisa pasar menggunakan analisa teknikal.

Sebaliknya, analisa fundamental dipercaya mampu mendukung kegiatan investasi untuk jangka panjang dibandingkan sebagai acuan untuk memperoleh keuntungan dalam waktu jangka pendek. Hal ini dikarenakan asumsi pendekatan fundamental lebih mengutamakan kinerja dari perusahaan untuk menentukan nilai valuasi pasar. 

 

Investor yang menggunakan analisa fundamental percaya jika perusahaan dengan kinerja keuangan yang bagus, tetapi harga sahamnya dinilai terlalu murah dibandingkan nilai intrinsiknya akan sangat cocok untuk dimiliki dalam jangka panjang. 

Saham ini akan berpeluang memberikan keuntungan di masa depan seiring meningkatnya kinerja perusahaan dibandingkan perusahaan sejenis di sektor industri yang sama.

Jadi, kedua analisa ini mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Bahkan, jika kita mau kita juga bisa mengkombinasikan keduanya untuk memperoleh analisa yang lebih akurat.

Post a Comment for "Analisa Fundamental Untuk Menentukan Nilai Intrinsik Saham"